Gema takbir telah berkumandang, tapi gema cinta di hati belum berdendang. Itu tandanya kamu masih harus sabar, ikhlas, dan banyak berdoa.
Ini soal perjalananku menuju Madiun pada liburan, H-1 lebaran. Iya ini tadi lo..heuheuheu Masih belum jauh dari titik nol(titik keberangkatan) Eh..kok ada rame-rame ada apa?? Ternyata calon bupati yg lagi ngeshare zakat fitrah di kediamannya kepada yg berhak. Tapi aku lihat tadi tukang becak yg mendominasi. hmmmmm.. Sudah berzakat kan, cuk????
Kebetulan cua mendung menyertaiku waktu itu. Menurut ramalanku, ini dikarenakan intensitas galauers dari kaum single dan non-single berkoalisi. Seperti
Baiklah, seorang kekasih bertanya melalui sms,"Dalam rangka apa mas? Bukan karena mudik to sampean?" mungkin pertanyaan itu mewakili pertanyaan kalian. Aku dan keluarga ke Madiun benar bukan karena mudik. Melainkan cuma mau berziarah(nyekar) sekalian ngrehat makam tersebut. Udah budaya tiap sebelum memasuki 1 Ramadan dan 1 Syawal, itu nyekar. Apakah tradisi di tempatmu sama seperti di sini??
Sssssssssssttt...siang siang ada penampakan..noohhh!!! :D
Pesanku, jika mudik saat musim seperti sekarang ini dan ketemu pengguna jalan yang ugal-ugalan. Tersenyumlah!! Kamu harus memaafkannya cuk..heuheuheu ingat suasana lebaran dan handai tolanmu menanti.
Saya, Pepa Njancuki a.k.a Hildan Sepka Adityaaaa mengucapkan:
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sudah selesai membaca ya?? Belum?? Hehehe ..
Monggo/silakan meninggalkan jejak kalian, guys :)
Apresiasi kalian membuatku semakin semangat nulis..
Terima Kasih ^^